Minggu, 19 Oktober 2014

What? HBD?

Ada apa dibalik kata “Happy Birthday/Selamat Ulang Tahun” ???
“Selamat Ulang Tahun” Kata ini sudah tidak asing lagi dimasyarakat kita, bahkan saya sendiri sudah mengenal sejak ditaman kanak-kanak dulu. Jadi ya mengakar sekali kebiasaan ini sampai sekarang diusia 20-an, Astaghfirullah. Lantas apakah hari ini mulia atau istimewa untuk setiap muslim ? Apakah kita harus merayakannya ? Mari kita baca Hadist ini berkali-kali :

Anas radhiyallahu ‘anhu berkata,

قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ « قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ


“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).
Sudah jelas didalam Hadist diatas dijelaskan kalau yang harusnya kita rayakan hanya ada 2 hari saja, yaitu “Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha”. Sudah itu saja ^^
Tidak ada Hari Ulang Tahun, Hari Pernikahan, Tahun Baru-an, ataupun perayaan-perayaan lainnya yang kadang dibungkus dengan nuansa “islami” padahal tak pernah Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam anjurkan untuk merayakannya.
Sejujurnya “ulang tahun” bukan untuk dirayakan saya sendiri sudah tahu sejak lama, tapi tetap saja berdalih dengan alasan-alasan yang tak jelas, misal : “saya kan gak tiup lilin.” dan lain sebagainya.  Alasan kedua kenapa masih me”raya”kan dan meramaikannya adalah masih minimnya ilmu, ilmu tentang apa yang selama ini dirayakan, ilmu tentang apa yang selama ini ditiru. Beberapa hari yang lalu, lewat salah satu teman di instagram, Alhamdulillah saya menemukan foto, foto yang isinya tulisan terjemahan injil. Penasaran apakah ini bisa dipertanggung jawabkan saat disampaikan buat teman-teman atau tidak, maka saya pun langsung mencari terjemahan “injil” yang dimaksud lewat situs online.  
Dalam Kitab “Injil” :
Kejadian 40:20 : Dan terjadilah pada hari ketiga, hari kelahiran Firaun, maka Firaun mengadakan perjamuan untuk semua pegawainya. Ia meninggikan kepala juru minuman dan kepala juru roti itu di tengah-tengah para pegawainya
Matius 14:6 : Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes,
Markus 6:21 : Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.

Dari tiga terjemahan diatas, maka sudah jelas kalau ulang tahun berasal dari “Injil” ya Injil yang sudah dirubah isinya. Maka lantas masihkah kita ingin mengikuti isi dari injil tersebut atau memilih untuk meninggalkan “kemungkaran” ini sekarang juga.
“Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR Tirmidzi)
Semoga kita bukanlah tergolong dari orang yang dijelaskan dihadist diatas, ya peniru “suatu kaum”. Cukuplah Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjadi teladan dan panutan untuk kita semua dalam berbuat, bersikap dan berucap.
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isra’ : 36)
Kalau ada ucapan “ulang tahun” yang ditambah do’a bagaimana kak ???
Wallahu a’lam ^^ masih belum menemukan jawaban, doakan mudahan bisa share lagi ya.
Yang bisa saya jawab sebenarnya mendoakan saudara ataupun teman kita bisa kapan saja, tidak untuk satu tahun sekali bukan :”)
Bagaimana menyikapi teman-teman yang masih merayakan atau ngambek karena tidak diberikan ucapan kak ?
Kasih tau pelan-pelan tentang apa itu ulang tahun, kalau memang tak bisa maka doakanlah :”)
Bagaimana dengan kado (hadiah) ka ?
Kapan saja bisa kasih, gak perlu nunggu ulang tahun juga keleus xixi
Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian saling mencintai (HR al-Bukhari, al-Baihaqi, Abu Ya’la)

Yang masih menolak ataupun tidak menerima, semoga hidayah-Nya selalu tercurah untukmu. Kita diberi akal tidak hanya untuk meniru, tapi untuk berpikir :”)
Kalau ada kebenaran itu datangnya dari Allah, kalau ada salah dalam penyampain dan lain sebagainya, itu datangnya dari saya pribadi, mohon maaf ^^
Kebenaran hanya milik-Nya. Wallahu a’lam Bishowab.
Sumber :
  • HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178 dari : muslim.or.id
  • HR al-Bukhari, al-Baihaqi, Abu Ya’la dari : http://hizbut-tahrir.or.id
  • Terjemahan injil bahasa Indonesia dari : www.jesoes.com
  • HR Tirmidzi dari : Buku saku Ada Apa dengan Valentine’s Day cetakan Yayasan Al-Sofwa

Ditulis : Banjarmasin, 23 Dzulhijjah 1435H


Hamidah (@midahmawaddah)