Ada apa dibalik kata “Happy Birthday/Selamat Ulang Tahun”
???
“Selamat Ulang Tahun” Kata ini
sudah tidak asing lagi dimasyarakat kita, bahkan saya sendiri sudah mengenal
sejak ditaman kanak-kanak dulu. Jadi ya mengakar sekali kebiasaan ini sampai
sekarang diusia 20-an, Astaghfirullah. Lantas apakah hari ini mulia atau
istimewa untuk setiap muslim ? Apakah kita harus merayakannya ? Mari kita baca
Hadist ini berkali-kali :
Anas radhiyallahu ‘anhu
berkata,
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ «
قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ
قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ
النَّحْرِ
“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk
bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku
datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang
kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang
lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha (hari Nahr)”
(HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shahih sesuai syarat
Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).
Sudah jelas didalam Hadist diatas
dijelaskan kalau yang harusnya kita rayakan hanya ada 2 hari saja, yaitu “Hari
Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha”. Sudah itu saja ^^
Tidak ada Hari Ulang Tahun, Hari
Pernikahan, Tahun Baru-an, ataupun perayaan-perayaan lainnya yang kadang
dibungkus dengan nuansa “islami” padahal tak pernah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam anjurkan untuk merayakannya.
Sejujurnya
“ulang tahun” bukan untuk dirayakan saya sendiri sudah tahu sejak lama, tapi
tetap saja berdalih dengan alasan-alasan yang tak jelas, misal : “saya kan gak
tiup lilin.” dan lain sebagainya. Alasan
kedua kenapa masih me”raya”kan dan meramaikannya adalah masih minimnya ilmu,
ilmu tentang apa yang selama ini dirayakan, ilmu tentang apa yang selama ini
ditiru. Beberapa hari yang lalu, lewat salah satu teman di instagram, Alhamdulillah
saya menemukan foto, foto yang isinya tulisan terjemahan injil. Penasaran
apakah ini bisa dipertanggung jawabkan saat disampaikan buat teman-teman atau
tidak, maka saya pun langsung mencari terjemahan “injil” yang dimaksud lewat
situs online.
Dalam Kitab “Injil” :
Kejadian
40:20 : Dan terjadilah pada hari ketiga, hari kelahiran
Firaun, maka Firaun mengadakan perjamuan untuk semua pegawainya. Ia meninggikan
kepala juru minuman dan kepala juru roti itu di tengah-tengah para pegawainya
Matius
14:6 : Tetapi pada hari ulang tahun Herodes,
menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati
Herodes,
Markus
6:21 : Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika
Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan
untuk pembesar-pembesarnya perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di
Galilea.
Dari tiga terjemahan diatas, maka sudah jelas kalau ulang tahun berasal
dari “Injil” ya Injil yang sudah dirubah isinya. Maka lantas masihkah kita
ingin mengikuti isi dari injil tersebut atau memilih untuk meninggalkan
“kemungkaran” ini sekarang juga.
“Barangsiapa meniru suatu kaum,
maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR Tirmidzi)
Semoga kita bukanlah tergolong dari orang yang dijelaskan dihadist diatas,
ya peniru “suatu kaum”. Cukuplah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang menjadi teladan dan panutan untuk kita semua dalam berbuat, bersikap dan
berucap.
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isra’ : 36)
Kalau ada ucapan “ulang
tahun” yang ditambah do’a bagaimana kak ???
Wallahu a’lam ^^ masih belum
menemukan jawaban, doakan mudahan bisa share lagi ya.
Yang bisa saya jawab
sebenarnya mendoakan saudara ataupun teman kita bisa kapan saja, tidak untuk
satu tahun sekali bukan :”)
Bagaimana menyikapi
teman-teman yang masih merayakan atau ngambek karena tidak diberikan ucapan kak
?
Kasih tau pelan-pelan
tentang apa itu ulang tahun, kalau memang tak bisa maka doakanlah :”)
Bagaimana dengan kado
(hadiah) ka ?
Kapan saja bisa kasih, gak
perlu nunggu ulang tahun juga keleus xixi
Saling memberi hadiahlah
kalian, niscaya kalian saling mencintai (HR al-Bukhari, al-Baihaqi, Abu Ya’la)
Yang masih menolak ataupun tidak menerima, semoga hidayah-Nya selalu
tercurah untukmu. Kita diberi akal tidak hanya untuk meniru, tapi untuk
berpikir :”)
Kalau ada kebenaran itu datangnya dari Allah, kalau ada salah dalam
penyampain dan lain sebagainya, itu datangnya dari saya pribadi, mohon maaf ^^
Kebenaran hanya milik-Nya. Wallahu a’lam Bishowab.
Sumber :
- HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178 dari : muslim.or.id
- HR al-Bukhari, al-Baihaqi, Abu Ya’la dari : http://hizbut-tahrir.or.id
- Terjemahan injil bahasa Indonesia dari : www.jesoes.com
- HR Tirmidzi dari : Buku saku Ada Apa dengan Valentine’s Day cetakan
Yayasan Al-Sofwa
Ditulis : Banjarmasin, 23 Dzulhijjah 1435H
Hamidah (@midahmawaddah)